Kegiatan dilakukan di sentra industri batu kapur Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo. Data yang dikumpulkan adalah kualitas udara ambien pemukiman (berdasarkan parameter TSP dan PM 2,5) dan fungsi faal paru responden (normal atau menunjukkan gejala obstruktif). Jumlah titik sampel udara sebanyak 2 titik, yaitu satu titik diambil dekat lokasi tobong selama 24 jam dan satu titik diambil jauh dari tobong selama 24 jam. Jumlah responden sebanyak 55 orang, yang dibedakan menjadi dua, yaitu yang tinggal di dekat lokasi tobong (27 orang) dan yang jauh dari lokasi tobong sebagai pembanding (28 orang).
Hasil kajian menunjukkan kualitas udara ambien di pemukiman yang dekat dengan lokasi tobong lebih rendah dibandingkan pemukiman yang jauh dari lokasi tobong. Berdasarkan hasil uji fungsi faal paru, sebanyak 74% responden menunjukkan kelainan obstruktif dengan 61% diantaranya berdomisili di pemukiman dengan pajanan debu melebihi baku mutu. Untuk mengurangi risiko akibat debu tobong gamping, perlu dilakukan pengelolaan risiko dengan meminimalkan emisi sumber dan menurunkan konsentrasi debu di media lingkungan.
Ket : Jika memerlukan dokumen full version dapat mengirim permintaaan dokumen ke email : [email protected]