Integrasi pelayanan kesehatan primer (ILP) yang termaktub dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Layanan Primer bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat. Transformasi layanan primer harus didukung oleh transformasi layanan rujukan. Keberhasilan transformasi layanan rujukan dan transformasi pembiayaan kesehatan sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan pencegahan dan pengendalian penyakit. Tansformasi layanan primer dan transformasi layanan rujukan memerlukan dukungan SDM Kesehatan yang handal. Oleh karena itu transformasi SDM Kesehatan bertujuan mewujudkan terpenuhinya SDM Kesehatan yang kompeten dan berkeadilan.
Untuk monitoring dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit terintegrasi dengan transformasi sistem kesehatan, utamanya transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan serta jaminan kesehatan, dan transformasi SDM Kesehatan perlu dilakukan Rapat Rutin Enam Bulanan, Koordinasi dan Evaluasi Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Tingkat Provinsi di DIY. Mengusung tema “Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju”, rapat rutin enam bulanan dilaksanakan Dinkes DIY di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center selama 3 hari mulai tanggal 21 s.d. 23 November 2023. Pada pertemuan tersebut, BBTKLPP Yogyakarta berkesempatan mengikuti acara pada hari ke 3, diwakili oleh Pama Rahmadewi, SKM, tenaga Epidemiolog Kesehatan Ahli di Substansi Surveilans Epidemiologi. Pertemuan hari ke 3 ini dihadiri oleh 175 peserta dari Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Bappeda DIY, Biro Bina Mental Spiritual dan Biro Kesra Kab/Kota Setda DIY, Dinas Sosial DIY, DP3AP2 DIY, Dikpora DIY, Dinkes DIY, Dinkes Kabupaten/Kota se DIY, Puskesmas se DIY, PERSI DIY, ASKLIN DIY, RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul, Labkesda Kabupaten/Kota se DIY, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, BBTKLPP Yogyakarta, dan BLKK DIY. Pertemuan dibuka oleh Setiyo Harini, SKM, M.Kes, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY.
Materi diskusi pada hari ke 3 ini lebih dititikberatkan pada ILP di DIY. Ada 3 materi utama yang disampaikan yaitu Kebijakan dan Strategi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam implementasi transformasi layanan primer (Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit) disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes RI, Kebijakan Integrasi Layanan Primer untuk Optimalisasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit disampaikan oleh Dirjen Kesmas Kemenkes RI, dan Situasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kabupaten/ Kota dalam Kolaborasi Kesehatan Ibu dan Anak, Usia Produktif, Pekerja, dan Lanjut Usia pada Integrasi Layanan Primer di Puskesmas dan Jejaring Puskesmas disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY.
Praktik Baik berupa inovasi dari tenaga kesehatan teladan DIY untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit juga dipaparkan pada pertemuan ini. Empat inovasi yang ditampilkan adalah Program Triple Elimination (3E) di Puskesmas Karangmojo II Kabupaten Gunung Kidul, Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta, Surveilans Rumah Sakit di RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul, dan Penyelenggaraan Labkesmas pada ILP di UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sleman.
Mengakhiri pertemuan, disampaikan ringkasan dan simpulan pertemuan oleh Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes. dari FKKMK UGM. Beliau menyampaikan bahwa kontribusi DIY dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional dapat dilakukan dengan penerapan transformasi yang komprehensif, intervensi yang berbasis bukti, menyusun action plan yang jelas, menetapkan KPI untuk setiap program, konvergensi jejaring pelayanan Kesehatan, menetapkan komunitas target, dan memanfaatan teknologi.