Menindaklanjuti arahan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantoro, M.Kes pada pertemuan koordinasi tindak lanjut pengendalian antraks di Kabupaten Gunung Kidul yang dilaksanakan di Hotel Mercure Yogyakarta pada tanggal 16 Januari 2020 dengan jajaran Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, pada tanggal 20 Januari 2020 bertempat di Kantor Balai Besar Veteriner Wates, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta melaksanakaan koordinasi terkait dengan pemetaan potensi risiko Lingkungan pada kejadian antraks di Kabupaten Gunung Kidul. Hadir pada kegiatan tersebut Dr. dr. Irene, MKM, selaku Kepala BBBTKLPP Yogyakarta, Kepala Bidang Surveilans Epidemiologi, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Laboratorium, Kepala Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan dan beberapa Pejabat Fungsional Teknis, sementara dari BB.Veteriner Wates diterima langsung oleh Kepala Balai Bagoes Poernadjaja.
Dalam materi koordinasi tersebut dibahas terkait rencana BBTKLPP Yogyakarta yang akan mengembangkan kemampuan Laboratoriumnya dalam hal pemeriksaan specimen Antraks serta rencana tindak lanjut untuk mengembangkan dan melengkapi pemetaan risiko lingkungan terkait kejadian antraks di Kabupaten Gunung Kidul yang terjadi pada pertengahan bulan Desember 2019 hingga pertengahan bulan Januari 2020 ini. Terkait dengan rencana pengembangan kapasitas Laboratorium pemeriksa antraks BB Veteriner Wates siap dan bersedia untuk memberikan pendampingan berupa memberikan transfer pengetahuan bagi Petugas dalam bentuk magang bagi petugas Pemeriksa, sementara untuk pengembangan pemetaan potensi risiko lingkungan terkait kejadian antarks di Kabupaten Gunung Kidul disepakati untuk menambah titik ataupun lokasi pemantauan yang menurut hasil analisis di lapangan dipandang mempunyai potensi persebaran bagi spora antraks. Beberapa titik atau lokasi yang akan diambil sampelnya adalah pada daerah di sekitar kandang dan kuburan ternak yang dari hasil pemeriksaan sampel tanah sebelumnya diketahui positif antraks dan lokasi sawah yang diduga sebagai penampungan aliran air hujan terakhir sebelum meresap ke dalam tanah di sekitar kasus antraks yang terjadi saat ini. Untuk kegiatan pengambilan sampel tersebut akan dilaksanakan secara bersama-sama antara BBTKLPP Yogyakarta, BB Veteriner Wates dan pendampingan lapangan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul.